Melepas rindu di Merbabu Part.1

0 komentar

   
G.Merapi terlihat dari G.Merbabu

   Tepat tanggal 30 Juli 2019 kemarin kami berhasil merealisasikan salah satu keinginan kami untuk mendaki gunung bersama. Jadi dulu sewaktu jaman jahiliah kami kepengen banget bisa ngerasain enaknya makan indomi goreng kuah di gunung berdua. Hohohoo 

   Singkat cerita mas suami akhirnya bisa liburan lumayan lama. Kurang lebih 7 hari. Itu waktu yang lumayan lama buat kami. Rencana untuk muncak pun segera kami realisasikan. Kebetulan mas suami ada temen yang punya jasa penyewaan perkap mendaki. Lanjut melengkapi logistik, belanja mie goreng dan susu jahe. Ohiya, pas ketemu temennya mas suami, dia (si temen) ngasih info kalo sekarang sistem pendakian di merbabu udah gak kaya jaman dulu lagi (kita anak jaman dulu alias udah lama gk kepo soal urusan mendaki), sekarang merbabu nerapin peraturan bahwa diharuskan mendaki lebih dari 3 orang. Padahal udah di kasih tau tapi namanga kami yang sok sok gak peduli tetep aja kekeh 'udah lah paling ntar bisa di nego'. 

   Hari keberangkatan pun datang. Kebetulan mas suami rumahnya gak jauh dari basecamp merbabu via selo jadi perjalanan hanya sekitar 30 menitan. Setelah semua peralatan dan logistik terpacking dengan rapih kami pun capcusss dengan sepeda motor kesayangan bapak mertua. 







   Akhirnya kami sampai di bascamp selo, terakhir ke merbabu kalo gak salah tahun 2015 dan kondisi sekarang sudah sangat berbeda. Banyak perkembangannya. Langsung kami parkir sembari istirahat sembari melengkapi perkap atau logistik yang kurang. Kebetulan ada 5 pendaki lain di bascamp kami, 4 pemuda 1 pemudi. Setelah dirasa cukup kami pun lanjut ke bascamp registrasi sana buat daftar dll. Sampai disana ternyata bener apa kata temen suami, minimal pendakian 3 orang. Trus lanjut gak? Ya iya doong udah niat banget masa mau gagal. Akhirnya kami ngelobi rombongan yg tadi ketemu di bascamp bawah buat nebeng regist bareng. Karena kebaikan mereka akhirnya kami pun diperbolehkan. Trimakasih gaes...
Mereka ini anak2 kampus Semarang yg sudah semester akhir malah udah ada yg wisuda juga. Pengalaman mendaki mereka juga udah banyak. 

   Niat awal kami adalah mendaki untuk refresing, gak ada target mau kepuncak. Kami cuma pengen piknik ke gunung, makan mie goreng kuah sambil nyruput susu jahe. Tapi oh tapi karena kami ngikut rombongan dan mereka sangat baik jadi kami juga sungkan buat gak bareng-bareng. Sebenernya ada senengnya juga karena ada temen ngobrol sepanjang jalan, cuma kami jadi gak enak gitu berasa ngerepotin gitu. Beberapa kali kami bilang buat duluan aja, gak usah barengin kami yang sudah sepuh dan lambat ini tapi mereka dengan baik hati mau sabar barengin kami. 
   Ohiya dan satu lagi kondisi di merbabu kemarin bener-bener diluar ekspektasi kami, karena musim kemarau track cenderung berpasir, itu loh tanahnya yang kering dan sering di ijak2 jadi menimbulkan semacam debu berpasir gitu deh. Kondisi ini berlangsung di sepanjang track hingga puncak sana. Jadi buat aku yg rada gak kuat dengan yang berdebu2 jadi pelan jalannya. Banyak istirahat juga. Maklum lama gak jalan jauh.hahaha. 




   Kami berangkat jam 12.00-an tepat setelah adzan dhuhur. Sampai di pos 3 jam 13.00-an, rombongan istirahat sebentar, mas mlipir solat dhuhur. Ohiya btw kebetulan banget pas naik aku pas dapet dong. Gak nyaman sih sebenernya, tapi niatnya baik bismillah minta perlindungan Allah SWT dan gak neko2 aja. Setelah lumayan lama kami lanjut jalan lagi dan sempat istirahat lagi di sabana 1. Sampai sana kira2 antara jam 15.00-16.00, seingetku sih kondisi saat itu matahari udah condong ke barat dan angin mulai kencang. Rombongan yg lain mlipir buat solat sementara aku dan mas keliling2 biar gak diem bae, kalo diem makin kerasa dingin cuy. Selesai istirahat kami lanjut lagi, sekarang kami di hadapkan dengan track yang aduhai. Terjal, berpasir dan berdebu. Ditambah kemiringan lereng yang lumayan. Bismillah... Sedikit-sedikit banyak istirahatnya kami berusaha melewatinya. Disini muali banyak bukit2 bayangan. Udah naik masih naik lagi, naik lagi, naik lagi. Iya lah judulnya aja naik gunung 😅. Hari semakin malam, track semakin berpasir, debu dan angin menjadi satu. Kami menyiapkan senter, berjalan perlahan. Akhirnya kami sampai di sabana 2. Kira2 jam 18.00 kami buka tenda, 2 perempuan membantu seadanya. Di sabana 2 lumayan banyak tenda, karena angin yang kencang pilihan yang tepat buat ngecamp di sabana 2 ini. Beberapa kali ketemu pendaki yg turun kami di sarankan buat ngecamp di sabana 2 saja. 

   Nahh... Di saat mas buka tenda alangkah terkejutnya kami ternyata tenda kami bukan tenda dobel leyer. Padahal tenda standar muncak ya minimal yg dobel leyer. Lah ini tenda pantai, yang kalo didalem gak ada barang2 trus kena angin bisa mabur. Duh dek kesalahan gak croscek lagi. Yahhsudah lah... Beruntung kami bareng rombongan, mereka nambahin playsit (bener gak si) jadi kami lumayan dapet dikit lah, bagian belakang kami tambal dengan ponco. Setelah semua selesai barulah keacara selanjutnya yaitu MIE GORENG KUAH dan SUSU JAHE. Yeeyy akhirnya kami berhasil juga makan indomie kuah di gunung 😂. 

Mengelola Keuangan Perempuan

0 komentar

Perempuan dan uang. Gak tau kenapa masyarakat pada umumnya akan saling mengaitkan atar kedunya. Perempuan biasanya yang menjadi bendahara, perempuan yang bekerja di bgian keungan, dan lain lain. Dari sini kit bisa lihat bahwa perempuan dipercaya untuk mengelola keuangan. Padahal tidak banyak perempuan yang berhasil di kantor sebagai pengelola keuangan juga berhasil mengelola keuangan dirinya sendiri. Nah seberapn penting sih kita tau cara bagaimana mengelola keuangan?

Menurut ku, sangat penting bagi seorang perempuan memiliki pengetahuan tentang pengelolahan keuangan. Bukan bearti pakai teori yang ribet dan susah dari buku buku akutansi ya. Pasti udah banyak kita temukan buku atau artikel soal tata cara mengelola keuangan, atau tips mengelola keuangan. Dan setelah membacanya gak cukup membuat kita puas untuk segera merencanakan keuangan kita (ini pengalaman pribad sih).

Dari buku LOIS P. FRANKEL, Ph. D dengan judul "Nice Grils Don't Get RICH" 75 Kesalahan Perempuan Dalam Mengelolah Uang. Aku menemukan banyak hal yang sering terjadi bagi diriku sendiri. Berdasarkan buku diatas ada 75 kesalahan kesalahn yang sering kita lakukan dalam mengelolah uang, aku bakal bagi sepuluh diantaranya yaitu:
1. Tidak menetapkan target finansial.
2. Tidak menjaga aset benda yg dimiliki.
3. Tidak membedakan keinginan dan kebutuhan.
4. Tidak membuat anggaran.
5. Tidak mengantisipasi bencana yang datang tanpa perencanaan.
6. Tidak memakai jatah cuti secara maksimal
7. Tidak berasuransi secukupnya.
8. Tidak memnfaatkan uang dengan bijaksana.
9. Tidak menabung. Seharusnya seberapapun kecilnya penghasilan alangkah lebih baiknya disish kan untuk di tabung.
10. Mengabikan apa yang sebenarnya bisa dihemat.

Buat para perempuan yang masih singel mungkin belom begitu banyak tanggungan keuangan yang di hadapi. Tapi sangat di sarankan untuk mengelolah keuangan secara dini. Salah satunya adalah menabung. Lebih baik kalau kita bisa menyisihkan sedikit uang gaji kita untuk bekal masa mendatang. Memperiapkan segala kemungkinan yanh terjadi di masa depan.

Nah gimana dengan perempuan yang sudah menikah?? Mau tidak mau kita harus bisa mengelolah uang sebijak mungkin. Biar uang yang kita terima gak cuma ngalir gitu aja tanpa kita sadari. Kehidupan setelah menikah jauh lebih luas. Kita gak cuma memikirkan satu bulan kedepan mau beli baju apa tapi kita di tuntut untuk merancang khidupan kita 5-10 tahun kedepan.
Apa aja sih yang harus kita persiapkan.
1. Kehmilan dan melahirkan. To the point aja lah ya... Disaat kita hamil tentu perlu namany biaya cekup,belum algi kalo alesan ngidam pengen yang aneh aneh mungkin ini masih masuk ke anggaran jajan lah ya,,, tapi gimana dengan melhirkan? Sangat disarankan untuk memiliki anggaran persalinan. Apalgi dijaman sekarang biaya melahirkan sudah sangat mahal kan...

2. Rumah. Kalo target kita beli perumahan bearti yang perlu kita siapkan adalah dana DP rumah.
3. Pendidikan. Yang satu ini gak mungkin kita abaikan atau kita tunda nanti nanti. Tentu semua orang tua menginginkan ankaknya memiliki pendidikan yang tinggi. Apalagi biaya pendidikan sekarang juga tinggi.
4. Kesehatan. Anggaran untuk kesehtan contohnya untuk obat Kotak P3K dirumah. Usahakan selalu ada obat pertolongan pertama di dalam keluarga.
5. Anggaran bulanan. Kalo aku selalu mengusahakan membuat rencana anggaran 1 bulan kedepan. Waalupun pada akhirnya susah juga mengendalikan uang yg akhirnya lari kemana mana gak sesuai trget. Satu lagi, bawa catatan belanja saat belanja bulanan. Hal ini biar kita bisa mengontrol diri untuk tidak membeli barang2 yang hanya kita inginkan tapi tidak kita butuhkan.
6. Simpan beberapa rupiah untuk uang cadangan. Nah ini yg susah. Biasanya kita sadar kalo sudah menyisihkan uang sehingga kita terkesan mengandalkan uang simpanan.
7. Jangan berfikir bahwa bulan depan pasti gajian. Memang bulan depan dijamin gajian, tapi gaji bulan depan sudah ada jatah sendiri yaitu untuk bulan depan juga.


Sebenernya masih banyak lagi hal hal yang pengen aku bagi. Semgaja aku tukis disini biar nanti mudah buat baca lagi. Karena sudah lelah mengetik, aku sudahi saja. Kapan kapan aku lanjut lagi... Bay...